welcome in mai pages

bagaimana pun pendapat kamu tentang blog mai,
mai berharap blog yang mai buat berguna buat kamu

Selasa, 27 Mei 2008

Stroke Haemoragic


A. PENGERTIAN
Stroke secara umum merupakan defisit neurologis yang mempunyai serangan mendadak dan berlangsung 24 jam sebagai akibat dari terganggunya pembuluh darah otak (hudak dan Gallo, 1997)
Stroke digunakan untuk menamakan sindrome hemiparese atau hemiparalisis akibat lesi vascular, yang secara tiba tiba daerah otak tidak menerima darah karena arteri yang memperdarahi daerah tersebut tersumbat, putus atau pecah.


B. STROKE HAEMORAGIK
Adalah bagian dari klasifikasi stroke, dimana perdarahan intra cerebral dan mungkin perdarahan sub arachnoid yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah otak pada daerah tertentu. Kejadian biasanya saat melakukan aktifitas, namun dapat juga saat istirahat dan kesadaran pasien umunya menurun.

C. PATOFISIOLOGI

D. FAKTOR RESIKO
Hipertensi, perokok, penyakit jantung terutama artrial fibrilasi, cerebral aneurisma, aterosclerosis, stroke sebelumnya atau TIA, Diabetes, Polisitemia, usila

E. GEJALA KLINIK
mendadak, nyeri kepala
Paraesthesia, paresis,Plegia sebagian badan
Dysphagia
Aphasia
Gangguan penglihatan
Perubahan kemampuan kognitif

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan : Haemoragi: sub dural, sub aracnoid, intra cerebral. Edema, Iskemia
EEG : Mengidentifikasi area lesi dan gelombang listrik
Angiografi : Haemoragi, obstruksi arteri, oklusi dan ruptur
MRI : Infark, perdarahan, kelainan arteri venous
Lumbal Punksi : Pada perdarahan Sub Arachnoid dan intra cerebral cairan cerebro spinal
mengandung darah

G. PENATALAKSANAAN
Phase Akut:
Pertahankan fungsi vital: jalan nafas, pernafasan, oksigenisasi dan sirkulasi
Reperfusi dengan trombolityk atau vasodilation: Nimotop
Pencegahan peningkatan TIK
Mengurangi edema cerebral dengan diuretik
Post phase akut:
Pencegahan spatik paralisis dengan antispasmodik
Program fisiotherapi
Penangan masalah psikososial

H. PENGKAJIAN KEPERAWATAN UTAMA
Monitor tanda vital
Monitor tingkat kesadaran
Mengkaji fungsi eliminasi
Mengkaji adanya gerakan involunter
Mengkaji kemampuan ADLs
Mengkaji kemampuan gerakan-otot

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri kepala b.d. gangguan vascular cerebral: perdarahan cerebral
Gangguan perfuisi jaringan otak b.d edema cerebral
Self care deficit b.d parsial paralisis
Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan fisik/motorik
Konstipasi b.d. gangguan sensorik motorik
Cemas b.d. kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan perawatannya
Resiko terjadi gangguan integritas kulit b.d bed rest yang lama