welcome in mai pages

bagaimana pun pendapat kamu tentang blog mai,
mai berharap blog yang mai buat berguna buat kamu

Rabu, 05 Desember 2007

Ramalan Gempa Dasyat 23 Desember 2007 di Bengkulu, Beneran atau Bohong?

KapanLagi.com - Sejak dilanda beberapa gempa besar, publik Indonesia mulai merasa was-was dengan bencana akibat pergerakan lempeng bumi ini. Apalagi setelah melihat sendiri begitu mengerikan, akibat yang ditimbulkan oleh beberapa gempa besar yang terjadi di Indonesia. Mulai yang terjadi di Aceh, kemudian di Yogyakarta sampai yang terakhir baru September 2007 lalu terjadi di Bengkulu dengan kekuatan gempa yang cukup besar. Setelah terjadi gempa yang berkekuatan besar itu bukan berarti ancaman bahaya gempa telah berakhir, yang terjadi malah sebaliknya. Hampir setiap hari selalu ada saja gempa yang terjadi di berbagai daerah Indonesia, malahan terkadang dalam satu hari terjadi lebih dari satu gempa dan di beberapa lokasi pula!
Melihat betapa rentannya daerah di Indonesia akan bahaya gempa, kekhawatiran terbesar yang selalu menghinggapi semua penduduk Indonesia yaitu tentu saja terjadinya kembali gempa berkekuatan besar yang membawa ancaman kerusakan yang dasyat. Seakan-akan menjawab pertanyaan dalam kekhawatiran itu tiba-tiba datanglah sebuah berita yang sangat mengejutkan. Yaitu akan datangnya gempa berkekuatan sangat besar 8,5 SR di wilayah pulau Sumatera pada tanggal 23 Desember 2007! Berarti itu tinggal beberapa saat lagi. Adapun sumber berita itu adalah prediksi seorang pengamat gempa asal Brasil, Prof Jucelino Nobrega da Luz.
Prof Jucelino Nobrega da Luz mengirimkan surat ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brasil mengenai kemungkinan adanya gempa besar tersebut. Pihak KBRI meneruskan surat itu ke Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Bakornas PB) dan Bakornas PB mengirimkan ke Pemprov Bengkulu dalam bentuk salinan (fotocopy) fax surat itu. Dalam suratnya itu, Jucelino memperkirakan akan terjadi gempa besar berkekuatan 8,5 SR di wilayah Sumatera pada 23 Desember 2007. Tetapi ia tidak menyebutkan secara pasti lokasi bencana itu.
Namun beberapa telah memperkirakan itu akan terjadi di Bengkulu. Bengkulu merupakan daerah paling rawan gempa. Terakhir provinsi ini diguncang gempa 7,9 SR pada 12 September 2007 yang telah mengakibatkan 15 orang korban meninggal, 12 luka berat dan 38 luka ringan. Hingga kini telah terjadi gempa susulan lebih dari 160 kali. Gempa yang terjadi pada sore hari pukul 18.10 WIB itu juga telah mengakibatkan kerusakan pada rumah penduduk sebanyak 42.812 unit, rumah ibadah 292 unit, fasilitas pendidikan 903 unit, kantor pemerintah 412 unit, fasilitas kesehatan 327 unit, jembatan/jalan 313 unit dan irigasi 194 unit.
Siapa Prof Jucelino Nobrega da Luz itu? Dan kenapa kita harus percaya dengan prediksinya? Prof Jucelino Nobrega da Luz adalah seorang pengamat gempa berumur 45 tahun yang tinggal di daerah Aguas de Lindoia di bagian tenggara Brasil. Pengamat gempa yang sekaligus seorang paranormal ini seringkali meramalkan beberapa kejadian besar termasuk di antaranya adalah gempa. Prof Jucelino mengklaim dirinya dikaruniai bakat yang tidak umum yaitu punya penglihatan kejadian yang akan terjadi. Melalui mimpinya, dia melihat semuanya itu, kejadian yang akan terjadi masa yang mendatang.
Prof Jucelino tahun 1998 telah mengirimkan surat akan prediksi adanya gempa dan tsunami besar di Indonesia pada 2004 dan kemudian benar-benar terbukti terjadi di Aceh. Anehnya dia memprediksi secara tepat hari kejadian gempa di Aceh tanggal 26 Desember 2004.Gempa di Yogyakarta tahun 2006 pun dia prediksikan sebelumnya. Dia juga pernah mengirim surat pada tahun 2006 yang berisi prediksi terjadinya gempa berkekuatan 8,4 SR di Bengkulu pada September 2007, dan ternyata memang terjadi gempa bumi 7,9 SR di Bengkulu pada 12 September 2007.
Bukan itu saja ramalannya dan beberapa ramalannya memang benar-benar terbukti terjadi. Prof Jucelino selalu menunjukkan semua ramalannya dalam bentuk surat dan mempublikasikannya jauh-jauh hari sebelum kejadian yang sebenarnya. Beberapa ramalan besarnya yang benar-benar terjadi yaitu tragedi 11 September di Amerika, bom kereta bawah tanah di London, tempat persembunyian Saddam Hussein dan masih banyak lagi yang lain.
Bahkan untuk persembunyian Saddam, paranormal ini telah mengklaim bahwa pemerintah Amerika berhutang padanya US$25 juta sebagai imbalan informasi yang dia berikan untuk menunjukkan tempat persembunyian pemimpin Irak tersebut. Pemerintah Amerika menawarkan hadiah bagi siapa saja yang memberikan informasi tempat persembunyian Saddam pada Juli 2003 setelah pasukan Amerika berhasil masuk ke Irak. Saddam akhirnya berhasil ditangkap pada bulan Desember di tahun yang sama. Prof Jucelino mengatakan bahwa dia telah mengirimkan surat ke pemerintah Amerika pada bulan September 2001, yang menjelaskan bakal tempat persembunyian Saddam yaitu sebuah ruang kecil bawah tanah di rumah petani dekat Tikrit. Tapi dia tidak pernah mendapatkan balasan untuk suratnya ini.
Melihat begitu akuratnya prediksi dari Prof Jucelino seakan mendorong kita ke satu kesimpulan yaitu gempa besar 8,5 SR pada 23 Desember 2007 benar-benar akan terjadi! Namun hal itu langsung mendapat bantahan dari berbagai pihak. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memastikan tidak akan terjadi gempa bumi di Bengkulu pada 23 Desember 2007, hal ini dikatakan oleh Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi BMG, Prih Harjadi dalam jumpa pers. Prih mengatakan pihaknya sudah melakukan pengecekan gejala fisik tanda-tanda gempa di lokasi yang diprediksikan bakal terjadi gempa. Namun, belum ada tanda-tanda yang mengarah terjadinya gempa.
Prih mengakui, hingga saat ini memang belum ada alat atau teknologi khusus yang dapat digunakan untuk memprediksi terjadinya gempa. Namun, kapan dan di mana akan terjadi gempa, sedikitnya dapat diamati melalui ciri-ciri fisik yang antara lain keadaan permukaan air, tingkah laku hewan dan gelombang elektromagnetik. Dari hasil pemantauan di lapangan, belum ada tanda-tanda fisik yang mengarah pada terjadinya gempa itu.
Koordinator BMG Bengkulu Adjat Sudrajat juga mengatakan, "Sampai saat ini belum ada satu orang pun yang bisa memastikan akan terjadi gempa, baik kekuatan, lokasi maupun waktu terjadinya, karena itu apa yang disampaikan itu tidak bisa dipercaya." Adjat juga mengatakan, hingga saat ini belum ada teknologi atau ilmu pengetahuan yang bisa memprediksi terjadinya gempa bumi secara pasti. Dia juga mengaku, sampai sekarang BMG ataupun pihak peneliti gempa dari Indonesia tak ada yang menyampaikan akan terjadi gempa bumi besar di Bengkulu ataupun di wilayah lainnya khususnya di Sumatera.
Hal ini juga diamini oleh Misdi, Pejabat Pembuat Komitmen LIPI. Menurut dia, isu akan terjadinya gempa besar itu jangan dijadikan sesuatu yang menakutkan karena belum ada satupun alat atau ilmu yang bisa memprediksi waktu terjadinya gempa dan tsunami, apalagi sudah memvonis harinya.
"Gunung api saja yang sudah jelas-jelas aktif dan siap meletus tidak bisa diprediksi kapan waktunya akan meletus, apalagi gempa bumi yang tidak kelihatan sama sekali," tegasnya.
Misdi mengatakan, prediksi yang disampaikan pengamat Brasil tersebut hanya berdasarkan siklus tapi tidak bisa diprediksi secara tepat, karena itu prediksi gempa pada 23 Desember tersebut sangat kecil sekali kemungkinan terjadi.
Namun semua bantahan itu seakan-akan berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di lapangan. Pemerintah daerah dan LIPI di Bengkulu belakangan ini telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya gempa dan tsunami. Seperti pada 25 November 2007 lalu telah digelar simulasi penyelamatan di Kelurahan Lempuing Kota Bengkulu yang diikuti ribuan warga setempat. Berbagai persiapan itu telah berdampak negatif pada kondisi psikologi masyarakat terutama yang tinggal di kawasan pesisir, mereka semakin resah dan yakin bencana itu akan terjadi.
Kecemasan warga menjadi semakin besar setelah melihat begitu seriusnya persiapan yang dilakukan pemerintah daerah dan LIPI. Pemasangan tanda petunjuk menuju jalur evakuasi, pemasangan tenda di lokasi pengungsian serta simulasi yang dilaksanakan semakin membuat warga makin percaya gempa dan tsunami itu akan terjadi. Warga telah berupaya untuk tidak mempercayai informasi itu namun gencarnya pemberitaan dan sosialisasi serta persiapan yang telah dilakukan semakin membuat sulit bagi warga untuk tak mempercayai kabar yang disebarkan pengamat gempa Brasil itu.Meskipun itu bersifat antisipatif tetapi pada prinsipnya, jika diyakini tidak akan terjadi gempa kenapa dibuat persiapan seserius itu?
Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamuddin bahkan sudah mengajak seluruh warganya untuk mempersiapkan kemungkinan akan adanya gempa berkekuatan besar itu.
"Memang betul tidak ada pihak mana dan teknologi apapun yang bisa memperkirakan kapan gempa itu akan terjadi, tapi terkait isu itu juga tidak ada satu orang pun yang berani membantahnya," katanya.
Agusrin mengaku sudah menggelar rapat koordinasi dengan semua pihak termasuk unsur Muspida provinsi terkait informasi gempa besar tersebut. Dari hasil pertemuan itu disepakati untuk dilakukan persiapan dalam menghadapi bencana tersebut, meskipun belum tentu benar.
"Kita sudah merencanakan untuk melakukan simulasi penyelamatan, mempersiapkan lokasi evakuasi serta akan memasang sirine yang lebih besar," katanya.
Titik pengungsian yang telah ditetapkan di antaranya di Kota Bengkulu sebanyak 11 tempat dan di Kabupaten Muko Muko 13 tempat semuanya dilengkapi dengan tenda pleton, genset berkapasitas 5 000 watt, MCK dan fasilitas lainnya. Pemerintah provinsi bersama Kota Bengkulu telah menjadwalkan melaksanakan simulasi penyelamatan gempa yakni pada tanggal 10,15 dan 20 Desember 2007.
Bukan itu saja, seolah tidak mau mengulangi kesalahannya tidak berada di tempat saat terjadinya gempa 12 September yang lalu, Gubernur Bengkulu Agusrin telah menginstruksikan seluruh pejabatnya mulai 20 Desember 2007 hingga akhir tahun harus ada di tempat untuk mendampingi masyarakat menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi besar dan tsunami pada 23 Desember itu.
Dengan sejumlah fakta di atas, mana yang lebih membuat Anda percaya? Ramalan gempa 23 Desember 2007 di Bengkulu itu beneran atau bohong? Hanya berjalannya waktu yang dapat membuktikannya. Tapi yang pasti entah beneran atau tidak, prediksi itu sudah sukses membuat kita was-was. 23 Desember 2007 akan kita sambut dengan hati berdebar. Warga Sumatera terutama Bengkulu tidak akan bisa tenang di hari itu. Kita berdoa saja semoga prediksi itu salah, tetapi tidak ada salahnya untuk selalu waspada. (*/cax)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Hi,

I begin on internet with a directory